Ada yang heran membaca judulnya?
Ada yang bingung?
Penasaran? Kenapa setinggi tanah? Bahkan tanah tidak memiliki ukuran tinggi bukan? Lalu?
oke stop. Lewat post ini saya akan mereview tentang film garapan Eugene Pandji yang 2 hari lalu (Sabtu,16 Juni 2012) saya tonton di aula SMA tercinta SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan.
Film ini mengambil setting di daerah tempat tinggal saya, kota kecil bernama Muntilan yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Merupakan bagian dari Kabupaten Magelang dan terkenal dengan makanan khasnya :Tape Ketan. :)
oke skiiip.
cerita dimulai ketika tokoh utama film tersebut,bernama Agus mendapat tugas mengarang dari gurunya tentang cita-cita. Ketika ditanya apa cita-citanya, Agus hanya menjawab: "saya pengen makan di rumah makan padang"
kontan cita-cita Agus ditertawakan oleh teman-temannya. Mereka semua memiliki cita-cita setinggi langit, ada yang pengen jadi artislah,tentaralah,ada yang cita-citanya mulia : membahagiakan orang lain.
namun Agus tidak pantang menyerah, dia berjuang demikian keras hanya untuk mencapai cita-cita tersebut. Cita-cita sederhana yang ternyata memiliki alasan khusus dibaliknya. Agus ingin sekali makan di rumah makan Padang karena setiaaaap hari dia hanya makan tahu bacem,saking ahli si ibu masak tahu bacem jadi setiap jam makan hanya ituuuuu aja lauknya. Kalo kata orang jawa mbleneg dadine.
Begitulah, jadi inti film ini adalah perjuangan Agus mencapai cita-cita sederhananya, cita-cita setinggi tanahnya.
Saya sangat senang mendapat kesempatan menonton film ini untuk pertama kalinya (karena film ini belum dipublikasikan di bioskop) menurut saya ini film yang bagus. Selain karena settingnya :p film ini mengandung banyak pesan moral, salah satu quote yang saya tanamkan adalah:
" Cita-cita itu tidak perlu ditulis,tapi diwujudkan"mungkin ini dimaksudkan bahwa kita tidak perlu pamer pada orang-orang kalau cita-cita kita tinggi, tapi tunjukkanlah pada orang-orang itu "Ini lho aku bisa mewujudkannya" orang-orang itu melihat proses bagaimana kamu mencapainya hal itu akan lebih dihargai daripada kamu hanya omdo atau kata teman baik saya, AATA. (untuk tahu artinya silakan baca http://rangerstatan.blogspot.com)
Film ini juga menekankan bahwa cita-cita itu bisa bermacam-macam kok. Ibarat ingin melihat bintang, kamu nggak perlu jadi astronot, kamu mungkin bisa mengusahakan pergi ke Boscha atau semacamnya, jadi ahli astronomi juga bisa, yang penting kamu melihat bintang kan? :)
Akting para aktor dan aktris dalam film ini juga patut diacungi jempol. Terutama para pemain utama yang berasal dari daerah sekitar lokasi :D hal ini membuat akting mereka kesannya alami.
Untuk soundtrack dan musiknya juga bagus, ini karena Endah n Rhesa berperan penting di dalamnya. (I'm one of their biggest fans!) untuk para penggemar Endah n Rhesa pasti akan senang mendengar lagu mereka dalam film ini.
Tapi yang paling saya acungi banyak jempol adalah Eugene Pandji (sutradara dan produser) serta Satriono (Penata skrip) mereka bilang pada saat premier kemarin, "kami belum punya pengalaman dalam pembuatan film"
what? saya nggak percaya.
Berarti film pertama yang mereka buat ini pasti akan sukses nantinya :) *amin.
Film ini semakin mendapat nilai plus karena didedikasikan bagi Anak-anak Indonesia Penderita Kanker :) How sweeeet they areee :D
Penasaran? Silakan tonton filmnya di bioskop tanggal 11 Oktober 2012. Tunggu ya!
Film yang akan mengajarkan kita bahwa Mimpi Tak Akan Berlari... (Endah n Rhesa)
Coming soon at October 11th 2012 don't forget to watching, it's such a great movie!!!
0 comments:
Post a Comment