Ini cerita tentang dia yang menyebut diri bayangan. Bayangan yang hidup diantara mereka yang bersinar.
Bayangan berjalan di belakang, dalam diam. Mungkin terlihat suram. Padahal ia melempar senyum jika kalian perhatikan.
Bayangan ingin bisa menghibur, menciptakan tawa sampai semua jatuh tersungkur. Tapi bukannya hilang murung mereka malah bingung.
Saat itu Bayangan ingin kabur. Lebur. Sadar diri tidak bisa membuat kelakar, ia hanya ikut tertawa dalam hambar.
Bayangan hanya ingin dirangkul pertemanan, bukan digandeng kesepian. Disimpan dalam memori, bukannya dilalui bagai hewan mati.
Ini bukan kegalauan, ini kenyataan. Siapa tau diantara teman kalian, ternyata adalah si Bayangan yang mendamba kepedulian.
Bukalah matamu, bukan mata yang terlihat melainkan yang tidak terlihat. Singkat kata: pekalah.
sekian.
0 comments:
Post a Comment