Losing him was blue like I’ve never known
Missing him was dark grey all alone
Forgetting him was like trying to know somebody you've never met
But loving him was red
Loving him was red
Remembering him comes in flashbacks and echoes
Tell myself it’s time now, gotta let go
But moving on from him is impossible
When I still see it all in my head
I was already tell you that my favorite singer is Taylor Swift, and up there is her new song: Red.
Awalnya aku kira ini lagu orang kasmaran, karena endingnya "...but loving him was red" tapi kemudian aku sadar bahwa ada kata "was" disitu yang menandakan kelampauan. Dan setelah didengerin bener-bener, this song is about a heart broken girl yang susah move on. :')
Well, aku sendiri nulis gini bukan berarti aku lagi patah hati....eh...ya bisa jadi, tapi selebihnya cuma sekedar sharing sharing aja kok.
Aku sering melihat orang-orang yang lagi patah hati, kebanyakan karena cowok atau cewek yang dia sukai ternyata nggak suka sama dia. Classic, but hurt enough.
Agak susah memang menghibur orang yang sedang patah hati, (by the way, ini bukan post tips mencegah dan mengobati patah hati ya....;) ) karena perkataan macam apapun yang terlontar untuk menghibur orang patah hati sepertinya useless. Kupingnya sih denger, tapi hatinya masih mewek. Aku sendiri pernah nangis kayak anak kecil, temenku ngehibur dengan segala cara pun tetep aku nangis. Cengeng? ya mau gimana...
Yang baru aku sadari adalah yang bisa mengobati patah hati (meski jangka waktunya nggak cepet) adalah waktu. Waktu secara ajaib bisa mengubah hal menyedihkan itu jadi konyol banget. Dan yang ada ketika kalian mengingatnya kalimat yang muncul adalah, "Kok bisa ya gue kayak gitu?" dan secara nggak sadar waktu juga membuatmu memaafkan. Ya emang sih kadang ada yang ngerasa, "kok si itu nggak pernah ngontak gue? katanya udah maafin, katanya masih bisa temenan"
Well ladies and gentleman, nggak segampang itu, lebih susah dari soal fisika ibu saya *eh maaf nggak penting* memaafkan bukan berarti dia bisa menjadi kayak dulu lagi, butuh proses, makanya setelah patah hati, ada tahap yang disebut Move On.
Tahap ini bisa dibilang cukup sulit, karena pasti gatel pengen kepo kepo kabar masa lalu lah, masih sayang banget lah, dan seribu satu alesan lain yang bikin kamu stuck.
(oke, ini juga bukan tips buat move on -_- cuma sharing)
Hmmm bicara soal move on, kalau kata orang, "cari aja yang baru!" tapi kalau kataku, "ini saatnya seneng-seneng sama temen"
Selain waktu, temen atau sahabat adalah obat mujarab yang bikin kamu cepet lupa, eh nggak juga sih, mungkin lebih tepat patah hati dengan cara yang menyenangkan :)
Temenku ada yang pernah sampe curhat ke beberapa orang, mungkin sampe mulutnya berbusa kali. Tapi rasanya setelah itu legaaa. Ada juga yang curhat sambil nangis, ada yang cuma diem sambil nangis, (banyak nangisnya ya... anyway, cowok pernah nangis nggak sih kalau broken heart?) :o
Yeah friends, emang beruntung banget bisa punya temen. Emang sih nggak selamanya mereka bakal di deketmu, tapi mereka entah darimana, bisa tau kalau kamu membutuhkan mereka. :D kayak ada radarnya gitu.
Oke kembali ke topik.
Move on itu nggak selamanya berarti kamu harus punya gandengan baru biar bisa nyaingin mantan yang punya gandengan duluan, kecuali kalau calonnya ada dan dekat. Itu bisa berarti peringatan buat kamu biar kamu belajar menikmati hidupmu. Kan ada tuh quote: "Kalau lagi kasmaran dunia terasa milik berdua" nah berarti ketika patah hati dunianya udah dibagi dua (kayak harta gono-gini aja pfft). Nikmati dunia yang kamu miliki sepenuhnya itu, dan bagi ke orang-orang banyak.
Kadang sendirian itu enak, mungkin ada beberapa orang yang lebih menikmati rame-rame daripada sendirian kayak orang bego, it's okay. Tapi sisihkan waktu ketika kamu bener-bener sendiri dan menikmati apa yang sudah kamu lupakan atau acuhkan dulu.
contoh nih, dulu aku pernah sebel setengah mampus sama adek aku sendiri, tapi ketika proses move on, justru adek aku yang bisa jadi temen. Dan sampe sekarang malah jadi sering jalan-jalan bareng :) singkatnya, coba kumpul lagi sama keluarga kamu sama temen kamu, karena cuma sayang mereka yang bakal long lasting. Kadang ketika punya pacar, kita suka lupa sama mereka. Karena menurut kita saat itu, pacar adalah harta berharga yang harus dijaga sehingga menimbulkan sifat ketergantungan. Bahasa inggrisnya, posesif.
Nah itu sifat yang jeleeeeeek banget, berdasarkan kisah nyata sejuta umat, sifat itu menjadi faktor patah hati. Bukan salah kita juga kalau punya sifat itu, kan manusiawi. Cuman timingnya yang harus tepat. Aku sendiri belajar karena itu sifat dasarku, (I'm Leo!) bahwa nggak semua orang nyaman di-posesif-in. Maybe sesekali wajarlah. Tapi kalau seriiiiing? kaburlah. Hehehe, makanya ada quote: "Cinta itu kayak kupu-kupu, ketika kamu kejar dia lari, ketika kamu diam dia akan mendekat"
The last but not least because I save the best for the last :) momen ketika kita patah hati adalah momen peringatan bahwa selama ini kita jauh dari-Nya. Menurut kitab Amsal (kalau nggak salah) "Tuhan dekat pada mereka yang patah hatinya dan remuk jiwanya" tapi bukan berarti pas patah hati doang inget Tuhan ._. intinya jangan sampai lupakan Dia. oke oke?
Dan untuk yang keadaannya masih seperti lagu di awal post, tenang aja, Jodoh nggak bakal kemana. Klasik lagi, tapi ini bener. Jadi selagi menunggu jodohmu yang nggak bakal kemana itu, just make a fun for your life, do the f***kin' things you wanna do!
See ya!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment